Selain manfaat bagi lingkungan hidup,hutanjuga memberikan manfaat lain berupa manfaat ekonomi, baik berupa kayu dan hasil hutan lainnya Untuk memperoleh manfaat ekonomi dari hutan tersebut, maka berkembanglah industri kehutanan yang mempergunakan alat-alat berat untuk mendapatkan hasil hutan.
Industri kehutanan pada masa lalu menggunakan sistem padat kerja, namun saat ini telah berkembang menjadi sistem padat modal berupa penggunaan alat-alat berat dan berkurangnya tenaga teknis lapangan.
Namun pada industri hutan skala kecil, penggunaan alat berat akan dirasa kurang efesien karena membutuhkan modal awal yang cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak industri kehutanan dalam skala kecil masih menggunakan tenaga manusia secara manual.Penggunaan alat berat kehutanan bukan tanpa alasan, tentu juga mempertimbangkan keuntungan ekonomis yang akan diperoleh pada industri hasil hutan skala besar. Keuntungan tersebut didapatkan oleh perusahaan pemegang izin IUPHHK-HA (Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam) maupun IUPHHK-HT (Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Tanaman).
Pengertian Alat Berat
Alat berat adalah alat atau mesin dengan ukuran yang besar dan berfungsi untuk membantu pekerjaan manusia, seperti mengangkut barang dengan bobot yang berat dan besar.
Mesin pada alat berat berupa sistem mesin dengan daya yang sangat kuat, namun lambat jika dibandingkan mesin kendaraan transportasi.
Pada alat berat dalam bidang kehutanan, biasanya digunakan untuk mengambil dan mengangkut hasil hutan seperti penebangan pohon, pemotongan log, debarking, penyaradan, bongkar muat dan pengangkutan hasil hutan, seperti kayu gelondongan.
Berbagai Jenis Alat Berat Kehutanan
Penggunaan alat berat dalam bidang kehutanan tentu disesuaikan dengan fungsi kerja yang akan dikerjakan. Selain itu, pemilihan alat berat juga ditentukan oleh faktor harga alat berat, biaya operasional, suku cadang, operator, topografi, curah hujan, jenis tanah, sistem silvikultur, jenis hutan, dan sistem pemanenan (full tree, tree lenght, atau cut to lenght)
Adapun alat berat kehutanan yang biasanya digunakan di hutan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Excavator
Excavator merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengeruk tanah atau material lain yang perlu dipindahkan. Pengeruk ini memiliki keterbatasan yaitu hanya dapat memindahkan material kerukan dalam jarak dekat. Dalam sektor industri kehutanan, alat ini digunakan untuk pembuatan embung air, pengambilan tanah untuk persemaian dan pengambilan material longsor.
Commons Wikimedia
2. Loader
Loader atau sering juga disebut dengan kepiting oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang kehutanan merupakan alat berat yang digunakan untuk bongkar muat log. Loader memiliki beberapa jenis antara lain loader untuk pertambangan dan kehutanan, dimana memiliki perbedaan pada bagian depan. Loader pertambangan menggunakan blade, sedangkan loader untuk kehutanan menggunakan penjepit.
Commons Wikimedia
3. Skidder
Skidder merupakan alat berat yang digunakan untuk penyaradan dan dapat digunakan disegala medan. Nama skidder berasal dari istilah bahasa Inggris, yaitu “skid” atau menyorong.
Commons Wikimedia
4. Delimber
Delimber adalah alat yang digunakan untuk excavator hidrolik. Fungsi alat ini adalah untuk memotong batang pohon dan mengulitnya, sehingga log akan mudah diangkut. Delimber biasanya digunakan dalam sistem pemanenan tree lenght. karena jika digunakan dalam sistem pemanenan full tree (seluruh bagian pohon diambil, termasuk daun dan dahan) atau cut to lenght (log dipotong berdasarkan kebutuhan) akan menghabiskan sumber daya.
propacindustries.com
5. Logging Truck
Untuk mengangkut hasil hutan berupa kayu ke tempat pengolahan seperti log pond, log yard atau TPK maka digunakan logging truck. Merek terkenal dari logging truck ini antara lain: Mitsubishi, Isuzu, Mercedes Benz, Nissan, dan Hino. Logging truck yang digunakan disesuaikan dengan hasil hutan yang akan diangkut. Truk untuk memuat hasil hutan ini memiliki motor dengan bahan bakar diesel dan memiliki tenaga yang kuat namun kecepatan yang tidak terlalu cepat.
dissolve.com
6. Kapal Ponton
Hampir sama dengan logging truck, fungsi kapal ponton juga digunakan untuk memuat hasil hutan. Bedanya, kapal ponton beroperasi di daerah perairan seperti sungai. Bentuk kapal ponton seperti rakit, dimana ditarik oleh kapal kecil. Umumnya kapal ponton digunakan oleh perusahaan kayu lapis, kayu serat, kayu partikel, dan lain sebagainya.
pagebd.com
7. Back Hoe
Back hoe merupakan gabungan dari 2 jenis alat berat yaitu excavator dan loader. Pada bagian depan back hoe dipasangi blade seperti loader dan pada bagian belakang dipasangi bucket untuk mengeruk material. Alat berat ini memiliki sistem kemudi 2 arah karena memiliki 2 fungsi, sehingga kursi operator dapat diputar 360 derajat.
tractors.tv
8. Feller Buncher
Feller buncher memiliki fungsi utama untuk menebang pohon dan mengumpulkan kayu hasil tebangan untuk kemudian dikuliti dan diangkut oleh forwarder. Alat ini memiliki mesin gergaji dan sistem penggenggam batang pohon. Umumnya mesin ini digunakan pada hutan dengan topografi datar atau tidak terlalu curam.
tigercat.com
9. Forwarder
Forwarder adalah alat berat yang digunakan dalam sektor kehutanan untuk mengangkut kayu log hasil penebangan. Karena menggunakan roda karet, biasanya forwarder digunakan untuk medan yang tidak terlalu berat.
deere.com
10. Harvester
Harverster merupakan mesin pemanen dan digunakan untuk melakukan penebangan pohon dengan sistem cut to lenght.
komatsuforest.us
11. Clambunk
Alat ini berfungsi untuk menahan pohon yang telah ditebang agar tidak roboh. Clambunk memiliki 2 bagian utama yaitu, grapple untuk menahan robohnya pohon tebangan dan penjepit log untuk menyarad kayu hasil tebangan.
12. Line Skidder
inovforest.com
Line skidder berfungsi untuk menyarad dengan alat sarad berupa kabel. Alat ini biasanya digunakan padan lokasi curam yang sulit dicapai oleh alat berat lainnya.
forestindustry.com
13. Grapple Skidder
Salah satu fungsi utama dari grapple skidder adalah untuk menyarad kayu dengan diameter yang besar. Grapple skidder memiliki kelemahan yaitu jika digunakan di lahan basah karena roda penggeraknya menggunakan ban karet.
topsimages.com
14. Motor Grader
Untuk masuk ke dalam hutan umumnya belum terdapat jalan untuk membawa alat berat menuju ke area penebangan. Motor grader memiliki fungsi untuk membuka dan membuat jalan dengan cara meratakan dan memindahkan material tanah atau batuan agar jalur dapat dilewati.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap terdapat beberapa ketidaksesuaian data batas daerah, tata ruang, dan kawasan hutan. Akibatnya, terjadi tumpang tindih kawasan di beberapa titik. Airlangga mengatakan, dirinya telah menetapkan empat peta indikator tumpang tindih melalui Keputusan Menteri Koordinator Perekonomian. Data ini diperoleh dari hasil sinkronisasi satu peta yang ditujukan untuk penyelesaian pemanfaatan ruang yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, izin, Dan/Atau Hak Atas Tanah. "Antara lain bukti ketidaksesuaian batas daerah, tata ruang dan batas hutan di 34 provinsi yang memotret 43,5 juta hektare (ha) yang terindikasi adanya ketidaksesuaian antara tata ruang dan kawasan hutan," ungkapnya di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024, melalui video yang ditayangkan di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2021). Tidak hanya...
Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Krisdianto menyampaikan, upaya memberdayakan hutan tidak hanya sebatas dengan mengambil kayu saja. Pengembangan usaha kehutanan tidak hanya berbasis pada nilai pasar dan produksi komoditas, tetapi juga lingkungan jasa sosial dan fungsi penyangga kehidupan. Adapun pengembangan usaha tidak hanya berbasis kayu tetapi juga kawasan, jasa lingkungan hasil hutan bukan kayu termasuk industri genetik. Namun, upaya dalam meningkatkan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA) takkan dilakukan secara gegabah. Dalam artian pemanfaatan akan tetap mengatur agar tetap terjaga keberlanjutannya, baik untuk hasil hutan kayu atau bukan kayu. Baca Juga : Problematika Transisi Izin Pertambangan dalam Kawasan Hutan dari IPPKH ke PPKH Ia menambahkan, usaha kehutanan harus ikut memberdayakan masyarakat sekitar dengan terjalinnya kerjasama. Pemanfaatan hutan produksi juga harus dibarengi dengan penanam...
Secara teoritis menghitung volume pohon di atas kertas memakai rumus π x r2 x t. π adalah phi, konstanta berniali 3,14, r adalah jari-jari diameter pohon, dan t adalah tinggi pohon. Praktiknya, tidak semudah membaca rumus. Saya pernah menghitung volume pohon meranti putih dan meranti merah di wilayah kerja PT Inhutani II di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Dengan bekal alat ukur tinggi pohon (hagameter) dan alat ukur panjang (phimeter), saya coba menghitung volume satu blok tebangan. Di hutan alam tropis basah seperti Indonesia, jenis pohon dominan biasanya pohon yang membutuhkan sinar matahari lebih banyak untuk tumbuh. Disebut juga pohon intoleran. Makin ke bawah strukturnya pohon makin sedikit membutuhkan matahari untuk fotosintesis. Dengan struktur yang kompleks itu bagaimana menghitung volume pohon di hutan alam? Karena tumbuh secara alamiah, tak beraturan, persaingan pohon mendapatkan nutrisi sangat keras dan ketat. Pohon yang kuat dan menang dalam mendapatkan nut...
Comments
Post a Comment